28 Juni 2012 Pukul 08.03
Semalam 27 Juni 2012 pukul 19.00, aku mendapatkan sms dari Siti Hajar, wanita yang selalu membuat hatiku “dagdigdug” tak menentu. Ya, namanya juga orang hidup pasti “dagdigdug”. Siti Hajar mengirimkan sms padaku “ibrahim, kirimin alamat emailmu donk?” begitu katanya. Dengan sedikit ketegangan dalam mengetik sms balasan, aku kirimkan padanya alamat emailku. Tak lama dia balik sms ku lagi, ” Ibrahim aku dah kirimin email baca yah?”. Deg……………… Hatiku mulai tambah ga karuan. Dia kirim email apa ? tentang apa? apa dia mo marah-marah? apa dia mo menjauh dariku atau apa?, itu fikirku saat itu. Tak berfikir panjang, aku langsung mengambil air wudhu lalu sholat. Setelah itu aku berdoa ” Ya Allah, ada apa gerangan ini, kenapa Siti Hajar tiba tiba sms aku, Ada apa dimaksud ini semua?, padahal sebelumnya dia pernah berkata tak mau berkomunikasi lagi dengan aku lewat media apapun. Malam ini, Siti Hajar malah mengirim sms padaku dan mengirim email yang harus kubaca.
Aku mencoba meyakinkanku. Baiklah aku akan buka emailnya besok pagi, ujarku. Aku berfikir akan membuka emailnya besok pagi karena tersirat dalam benakku kalau malam ini aku harus beristirahat karena telah lelah kerja seharian dan akupun sudah sangat mengantuk. Sehabis berdoa aku merebahkan diriku di atas singgasana ku yang mirip dengan kapal pecah. Aku berdoa tidur dan mulai memejamkan mataku. Entah mengapa, fikiranku pada saat itu tertuju terus pada email itu walaupun aku menguap terus karena ngantuk dan lelahnya. Fikiranku gusar, jantungku berdetak kencang, badanku tak enak karena keluar keringet dingin. Malam itu terasa gerah sekali walaupun jendela aku buka dan kipas angin aku nyalakan kencang. Huff,, i can’t sleep tonight and i’m very sleepy. Aku mencoba menyalakan TVku. Aku tonton acara televisi apapun yang aku kira bisa membuatku tertidur. Well, mataku tak bisa terpejam aku tak bisa tidur karena fikiranku terus pada email itu.
Aku mencoba meyakinkanku. Baiklah aku akan buka emailnya besok pagi, ujarku. Aku berfikir akan membuka emailnya besok pagi karena tersirat dalam benakku kalau malam ini aku harus beristirahat karena telah lelah kerja seharian dan akupun sudah sangat mengantuk. Sehabis berdoa aku merebahkan diriku di atas singgasana ku yang mirip dengan kapal pecah. Aku berdoa tidur dan mulai memejamkan mataku. Entah mengapa, fikiranku pada saat itu tertuju terus pada email itu walaupun aku menguap terus karena ngantuk dan lelahnya. Fikiranku gusar, jantungku berdetak kencang, badanku tak enak karena keluar keringet dingin. Malam itu terasa gerah sekali walaupun jendela aku buka dan kipas angin aku nyalakan kencang. Huff,, i can’t sleep tonight and i’m very sleepy. Aku mencoba menyalakan TVku. Aku tonton acara televisi apapun yang aku kira bisa membuatku tertidur. Well, mataku tak bisa terpejam aku tak bisa tidur karena fikiranku terus pada email itu.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Waduh, besok bisa-bisa q kesiangan kerja nich jam segini belum tidur, gerutuku. Tak lama aku pun bisa tertidur setelah aku memikirkan hal yang lain selain email itu. Aku coba dan terus kucoba akhirnya aku tertidur. Dalam tidur itu, aku bermimpi mengenai email itu lagi. Ya Allah email itu malah masuk kedalam mimpiku, ujarku setelah bangun dari tidurku.Terbangun aku dari mimpi, aku melanjutkan aktifitasku setiap pagi. Mandi, Shubuh, setrika baju, sarapan, dan siap-siap pergi kerja. Alhamdulillah aku tak terlambat bekerja, walau aku masih mengantuk, ujarku sewaktu pergi dari rumah ke tempat kerja. Selama perjalanan ke kantor, isi email itu masih membuatku penasaran. Apa sich isinya ?, gumamku. Sesampai di kantor aku berusaha untuk tak buru-buru membuka rasa penasaran itu didepan komputer kerjaku. Aku datang ke mushola dan Dhuha. Aku berdoa lagi memohon petunjuk mengenai isi dari email yang membuatku penasaran, dagdigdug tak jelas, dan membuatku tak bisa tidur semaleman.
08.00 pagi setelah hatiku berasa tenang, setelah aku tertawa sepuasnya dengan temanku sambil ngopi, aku beranikan diri untuk membuka email itu, Bismillahirrahmanirrahim.
Setelah sekian lama kita saling mengenal, ada beberapa hal yang ingin aq katakan,
Melihat ketulusan, kegigihan, kesetiaan yang kamu tunjukan, kamu adalah salah seorang yang paling tidak ingin kusakiti,ku lukai..You treat me like a princess,,bagaimana mungkin aq tidak tersentuh..
Karena itu ada banyak hal yang ingin aq katakan, tapi mungkin tidak semuanya bisa aq katakan
Beberapa tahun terakhir, aq jatuh bangun, bergulat,,antara keinginan2 diri dengan cita2..
Kerjaan, karir, jodoh,,,dan lainnya..
Bahwa aq ingin kaya ,,iya
Bahwa aq ingin pekerjaan yg menantang,,iya
Bahwa aq ingin bersama orang yg aq suka ,,iya
Ingin membahagiakan org tua,,iya..
Tetapi seringkali antara ingin dan cita, adalah dua hal yg berbeda,,terkadang harus memilih,,satu diantaranya..
Bagaimana meleburkan semua keinginan diri dengan cita2 perjuangan,,bukanlah suatu hal yg mudah,,jatuh bangun,,sakit,,menyakiti,,tersakiti..
Dan 4w1 tidak pernah berhenti menguji diri hamba2Nya,,termasuk aq..
Khusus masalah jodoh,,
2 tahun terakhir,,menjadi masa2 yg berat,,dari ketidakpahaman menjadi paham,,setelah paham dihadapkan pada pilihan..memilih yang mana..
Apa arti kata “siap dan menyerahkan” menjadi suatu pergolakan tersendiri,,
Satu saat aq yakin memilihnya,,bisa melepaskan keinginan2 rasa..
4w1 uji lagi,,dengan rasa yg lebih kuat..
Ternyata aq belum mengerti arti kata tersebut,,ujian terakhir membuatku sangat kewalahan,,sampai aq tidak peduli lagi,,menikah atau tidak,,menyerahkan atau memilih,,whatever,,yg penting aq tetap bertahan disini..Cuma itu yg membuatku bertahan..
Disaat itu datanglah kamu,,
Kenapa harus waktu itu ?? aq tak tahu..dan kenapa juga aq tdk bersikp seperti biasanya,,itu diluar kendaliku..
Aq kaget, 2 hari, hanya 2 hari qta berkomunkasi,,betapa ternyata aq begitu mudah membuka hati..luluh atas kata2 yg kamu ucapkan..aq berfikir,,jika aq lepaskan lagi,,mungkin aq akan menyesal..aq tidak berfikir panjang ,,aq putuskan untuk memberi kesempatan dengan meminta 3 hal..
Tapi ada satu hal yg membuatku secepatnya menghentikannya,,
Apa kabar dengan cita-cita yang dulu ku tancapkan ?? ujian demi ujian,,apa maksud dari semua itu ??
Masih tentang rasakah ???
Setelah kita menghentikan komunikasi, aq beraktivitas kembali,,ingat pas aq bilang,,sedang banyak hal yg diamanahkan kepadaku..sepanjang perjalanan menjalankannya,,banyak hal yg aq renungkan,,obrolan2 aq dengan ibu, bapak, akhwat,,
Berbagai masalah yg muncul,,suka dan duka..
Ada satu obrolan yg aq ingin bagi, diantara banyak obrolan aq dengan bapak..
Suatu hari bapak memintaku datang, ada beberapa pertanyaan yg beliau ajukan , diantaranya beliau bertanya,
Bpk : Hajar .. apa itu siap ??
Aq : ummm..i didnt answer
Bpk :Kalau siap, mungkin berat ga ?
aq : engga pa..
Bpk : apa nabi ibrohim saat disuruh menyembelih ismail tidak merasa berat ?? apa siti hajar tidak berat menjalankannya ??
Aq : iya si pa
Bpk : siapa justru yg ringan ??
Aq : nabi ismail
Bpk : menarik ya, tapi semuanya menerima dan melaksanakan ya ??
Aq : iya pa
Bpk : beda ga dengan terpaksa ??
Aq : beda pa,
Bpk : terpaksa dengan siap melaksanakan walau berat, beda ga ? walau hasil perbuatannya mah sama ?
Aq : iya beda pa
Bpk : jadi Siap itu apa ??
Aq : terdiam, mencerna maksud bpk
Bpk : orang yang siap, dia akan focus pada amal sholeh, apapun itu ringan ataupun berat dia akan tetap berusaha menunaikannya, betul ga ??
Aq : iya
Bpk : buat orang yg focus beramal sholeh,pada program, mungkin ga permaslahan2 dirinya , lebih dia utamakan dibandingkan masalah umat ??kira2 apa yg menjadi prioritas dirinya ??
Aq : program
Bpk : orang yang siap, mungkin ga memilih2 amanah, atau menolak amanah, karena permasalahn dirinya ??
Aq: engga
Bpk : sekarang apa itu menyerahkan ??
Aq : diem
Bpk : bapak pun bercerita banyak hal, terus bertanya lagi, kalau dgn amanah yg sekarang, membutuhkan konsentrasi hajar, sehingga Hajar harus off dulu dari klinik, selama beberapa bulan, Hajar mau ga berkorban..??
Aq : jadi saya diminta off kerja pa ??
Bpk : gimana pendapat hajar ??
Aq : iya pa nanti saya usahakan, nyari ganti dokter jaga,mudah2an bisa
Bpk : sok aja pikirin dulu, terus bapak cerita lagi, saat beliau belum menikah, beliau bercerita ttg banyak2nya akhwat2 berusia lewat yg belum menikah, ttg janda yg ditinggal suaminya yg meninggal,saat itu yg beliau persiapkan adalah bahkan menikahi janda tersebut, atau wanita yg sudah berumur lanjut. . saya berfikir jika angkatan saya waktu itu banyak menikah dengan akhwt2 yg muda,,nah ini bagaimana dengan mereka , siapa yg mau menyelamatkan mereka ?
Dan ini terkait dengan program, bagaimana dulu rosul menikahi janda2 yg ditinggal wafat para suaminya..
Kaitannya dengan menyerahkan apa jar ??
Aq : yang terbaik untuk program islm
Bpk : iya,, itu artinya, siap dan menyerahkan ? sekarang apa artinya taat ??
Aq : mengikuti apa yg diperintahkan
Bpk : taat harus diikuti cinta ga ??
Aq : iya pa,
Bpk : ketaatan tanpa kecintaan itu namanya terpaksa..
Aq : nah pa, kaitannya dengan masalah saya gimana ??
Bpk : sekarang bpk Tanya, apa yg hajar inginkan saat ini ??
Aq : umm dulu saya bercita2 ingin sampai pada tingkatan itu, tingkatan yang siap
Tapi dengan permasalahan yang ada, saya menyadari ternyata saya belum sampai pada tahapan itu, ternyata 4w1 menunjukan aib2 saya, saat saya menghadapi ujian demi ujian yg datang, ternyata kesiapan itu bukan sekadar ucapan
Bpk : iya, tapi ucapan juga penting, sebuah ikrar kesiapan, tapi harus diikuti dengan langkah,,kalau sekarang bagaimana ?
Aq : jauh di lubuk hati saya, cita2 itu masih ada, saya ingin sampai pada tahapan itu ,,siap,,menyerahkan,,taat dengan dengan kecintaan dalam melaksanakan ketaatan..bukan karena keterpaksaan
bpk : maka jika benar seperti itu, permasalahn keluarga, pekerjaan,,munakahat,,hajar akan dicerdaskan untuk mencari solusinya , ya ga ?? mungkin mengganggu konsentrasi Hajar focus pada amal sholeh ga ??
Yakin bahwa yg terbaik bwat islm adalah yg terbaik juga bwat diri hajar ,begitu ??
Aq : hanya tersenyum..aq mengerti maksdnya,,
Selepas dari obrolan itu aq bnyak merenung,,bapak tidak menyuruh aq harus A atau B, beliau hanya mengajak aq memahami prinsip2 yg harus aq mengerti..
Ibrahiim, bahwa islm sangat menghargai perasaan, iyaa betul,,islm tidak pernah memaksakan qta pada suatu pilihan tertentu,,aq pun pernah mengalaminya,,saat aq begitu cenderung mengikuti rasa, bapak tidak menyuruhku menghilangkannya, tetapi disaat yg sama, beliau mengajak aq memahami, dan belajar dari permasalahan2 yg aq hadapi, hal yg harusnya menjadi focus konsentrasi aq dalam hidup..
Bahwa aq sedang banyak dituntut keluarga,,bahwa secara diri akupun sudah butuh untuk memiliki pendamping,,bahwa ada sso yg begitu gigih menginginkan aq sbg pendamping, itu sebuah realita yg aq hadapi..
Tapi bahwa islm juga mengatur hal tsb, bahwa itu juga adalah amanah, adalah sesuatu yg diprogramkan, sebagai sebuah kesempurnaan dalam islam, mengatur seluruh aspek kehidupan, adalah sebuah pilihan yg membutuhkan kesiapan , kerelaan, dan kecintaan kepada 4w1,rsl,islm,
Dan aq merenungkannya kembali,,dulu aq menolak Ibrahim,, karena aq bercita2 menyerahkan..walau saat itu masih sekedar cita2..sekedar kata2..
Kemudian aq diuji dgn rasa,aq pun berubah, tidak konsisten pada cita2..
Aq menolak lamaran kamu yg kedua, dengan alasan ga ada rasa, bukan lg krn ingin menyerahkan
Aq menerima yg lain, yg aq memiliki rasa pada dia, walau akhirnya aq menolak dia,,saat itu aq masih terpaksa melakukannya,,paksaan dari pemahaman aq, yg belum didukung bulat oleh jiwa aq, sehingga membuat aq merasa tersiksa..aq yg menolak tp aq yg patah hati (mungkin itu yg namanya taat tapi terpaksa)
Saat kamu bilang akan terus menunggu dan bertanya : jika bapak dengan tegas memerintahkan aq menikah dengan kamu, apakah aq akan menerima ?? saat itu aq bilang iya,akan aq terima, tetapi saat itu aq berharap bapak tidak pernah memerintahkan aq melakukannya..
Kemudian aq berubah lagi,,aq memiliki rasa kepada kamu..sempat merasa takut di kemudian hari aq menyesal karena melepaskan lelaki sebaik kamu..
Tapi kemudian aq bertanya pada diri, dari semua yg pernah aq alami,,ujian2 yg alloh berikan,,apakah aq masih memutuskan pilihan ini, berstandarkan pada rasa ???
Ibrahim,,aq memutuskan untuk mengejarnya,,cita2 aq,,sampai pada tahapan siap, menyerahkan, taat dengan penuh kecintaan atas apapun yg dipilihkan islm utk aq, yg terbaik untuk program islm secara keseluruhan..untuk semua permasalahan hidup aq..termasuk masalah siapa yg akan menjadi imam aq di dunia..
Selama ini aq tidak pernah dipanggil untuk urusan nikah,, kalaupun ada,,itu permasalahan yg aq alami, yg kemudian aq sambungkan, dalam artian, sampai saat ini aq belum diamanahi untuk menikah, aq diberi banyak amanah, kecuali yg satu itu, belum turun wahyu untukku..
Jika aq dipanggil, dan ternyata itu adalah kamu, aq akan menerimanya dengan senang hati, tapi jika itu bukan kamu, org yg tidak aq kenal sekalipun, aq akan berusaha menerimanya dengan senang hati,,
Aq menolak kamu lagi, tapi kali ini, bukan personal kamu yg aq tolak,,kamu sudah membuktikan banyak hal kepadaku, laki2 yg tidak pernah mengingkari janji padaku, sosok yg siapapun wanita yg mendapatkan kamu, adalah wanita yg sangat beruntung..kamu org yg aq tolak berkali2 tapi kamu tetap melangkah, berkarya dan beramal sholeh, ,,karena itu aq tidak khawatir,,aq yakin kamu akan baik2 saja..
Aq akan menerima kamu hanya jika islm yg mempertemukan qta..
Aq akan menikah hanya jika amanah itu benar2 turun, wahyunya sudah turun..
Aq akan mencoba untuk siap, baik ringan maupun berat,
Ibrahim, aq hanya ingin berbagi, berharap kamu mengerti, berharap kamu pun, berhenti mengejar dan menunggu aq..dan meminta yg terbaik dari 4w1, karena bisa jadi wanita terbaik dari 4w1 untuk kamu, bukanlah aq..
Mungkin qta akan berbeda dalam memahami apa yg aq sampaikan diatas tadi,,coba kamu diskusikan lagi ama bapak kamu,,
Menikah itu, mau memilih pasangan yg diinginkan, ataupun Menyerahkannya pada islm,tidak dilarang, itu adalah pilihan, selama prosesnya benar. Yg menyerahkan belum tentu lebih mulia daripada yg memilih,yg menyerahkan juga banyak yg gagal, yg memilih banyak juga yg berhasil,,karena itu hanyalah sebuah pintu awal , bagaimana selanjutnya, tergantung dari bagaimana sso terus melangkah..dalam amal sholeh..
Hanya saja aq ingin memulai pintu itu dengan kesiapan yg tertinggi,,untuk kemudian terus menjaga kesiapan itu tetap tinggi,,sampai mati..
Apakah aq mampu ?? aq tak tahu,,bercita2 dan mengikhtiarkannya..beberapa kali mencobanya ternyata aq gagal, terjatuh,,kali ini aq ingin mencobanya lagi..dan aq tidak ingin gagal kali ini, gagal yg pertama adalah sebuah pelajaran, tetapi kegagalan berikutnya pada masalah yg sama, itu bukan lagi musibah atau pelajaran, itu adalah pilihan..karena itu aq ga boleh gagal kali ini..
Tapi satu yg aq yakini ; bahayanya sebuah cita-cita, adalah bahwa itu pasti tercapai !
Ibrahim, aq bersungguh2 minta maaf , tidak pernah berniat, mempermainkan perasaan, menyakiti ataupun melukai kamu..aq sayang kamu,,sayang keluarga kamu,,tp sebuah perjalanan aq wanita yg keras kepala ini..maaf jika kamu ikut merasakan kerasnya batu itu..
I wish nothing but the best for you,
Well, isi email itu penolakan yang aku suka… ^_^












